top of page
Search

Belajar dari Kesalahan

  • Writer: PMK FEB Universitas Padjadjaran
    PMK FEB Universitas Padjadjaran
  • Jan 27, 2018
  • 1 min read

2 Samuel 12:1-25

Kejadian ini terjadi setelah Daud "membunuh" suami Batsyeba dengan menempatkan suami Batsyeba dibaris terdepan. Yang terjadi setelah itu, nabi Natan datang dan memperingatkan Daud dan menceritakan kutuk dari Tuhan pada keturunannya atas kejahatannya (:10-12). Singkat cerita, anaknya dan Batsyeba sakit, sehingga Daud berpuasa dan berdoa supaya Tuhan menyembuhkannya. Tapi, Tuhan tidak menyembuhkannya. Dari kelanjutannya, kita bisa belajar 3 hal: 1. Daud mengakui kesalahan Berbeda dengan Saul yang tidak benar2 mengakui kesalahannya (1 samuel 15, terutama :24-25), dengan selalu berkata "tetapi" "rakyat ingin" dll, Daud berkata "aku berdosa". Titik. Tidak ada embel-embel 'tapi' dll. Akuilah kesalahan kita didepan Tuhan sepenuhnya. 2. Daud berserah pada Tuhan dan menerima akibat dari perbuatan nya Bahkan setelah Daud berpuasa dan berdoa semalaman, bahkan sampai terbaring, pada hari ketujuh anak nya tetap mati. Tapi Daud tidak menyalahkan Tuhan, tidak marah, melainkan makan. Ayat 22-23 menjelaskan alasan Daud melakukan itu, dan itu menunjukan bahwa Daud tidak mempertanyakan keputusan Tuhan. Dia tau benar itu kesalahannya, dan menerimanya. 3. Tuhan murah hati Di akhir perikop tersebut, diceritakan bahwa Daud memiliki anak lagi, dan Tuhan begitu mengasihi anak tersebut. Nama anak itu adalah Salomo. Tuhan memang menghukum Daud, tapi bukan berarti kasih karunia-Nya berhenti seketika itu juga. Dia tetap mengasihi Daud dan mengasihi anak-Nya. Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih. Oleh sebab itu, jangan lah sungkan datang pada-Nya. Akui kesalahan kita sepenuhnya, dan percaya lah selalu akan kebaikan-Nya. Tuhan kita adalah Allah yang baik lho. Selamat hari minggu!


 
 
 

Comments


bottom of page